Tuesday, February 18, 2014

kk

Read more ...
Thursday, February 13, 2014

Gunung Tangkuban Perahu



Gunung Tangkuban Perahu ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan surat keputusan materi pertanian No. 528 / KPTS / UM / 9 / 1974 tanggal 3 September 1974 seluas 1660 Ha. Yang terbagi menjadi cagar alam seluas 1.290 Ha dan taman wisata alam seluas 370 Ha. Obyek daya tarik wisata alam (ODTWA) utama gunung tangkuban perahu adalah fenomena kawah yang terbentuk dari aktivitas letusan gunung api sunda 3.000 tahun yang lalu, yang menyisakan 3 lokasi kawah besar yang dapat dinikmati dari jarak dekat.

a.    Sejarah
Terbentuknya gunung tangkuban perahu yaitu dari aktivitas letusan dari gunung api sunda purba sekitar 3.000 tahun yang lalu yang membentuk 3 gunung api baru yaitu : gunung sunda, gunung burangrang, dan gunung tangkuban perahu. Sejarah letusan didominasi oleh letusan freatif, yang terjadi pada tahun : 1896. 1929, 1936, 1946, 1947, 1957, 1971, 1984, 1986, 2002, dan 2005. Sedangkan letusan magnetik terjadi pada tahun : 1982, 1946, 1910 dan 1952.

a.1  Lokasi Gunung Tangkuban Perahu
Letak Gunung tangkuban perahu ada di Lembang, Bandung Utara, Jawa Barat. Gunung Tangkuban Perahu memiliki ketinggian sekitar 2.084 meter dari permukaan laut dan terletak di 6 derajat 40’00’ LS dan 107 derajat 37’00’’ BT, dengan tipe terbentuk strato. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat.
a.2  Obyek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA)
Yang menjadi obyek daya tarik wisata gunung tangkuban perahu yaitu :
o   Kawah Ratu
o   Kawah Upas
o   Kawah Domos
o   Sumber mata air cikahuripan
o   Goa dideket mata air cikahuripan
o   Areal souvenir tradisional
o   Vegetasi kawah (contigi dan monarasa)
a.3  Batuan
Jenis – jenis batuan yang terdapat di gunung tangkuban perahu yaitu :
a.       Andasit
b.      Belerang
c.       Batu Apung
d.      Basalt
e.       Tufa

a.4  Tata tertib pengunjung di TWA Gunung Tangkuban Perahu
Selama berada dikawasan Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu, peraturan yang harus ditaati :
·           Pengunjung untuk rekreasi / wisata harus membeli karcis tanda masuk.
·         Pengunjung untuk tujuan penelitian, magang / PKL, dan melakukan kegiatan lainnya, harus memiliki surat izin masuk kawasan konservasi (SIMAKSI) yang dikeluarkan oleh kepala balai besar KSDA Jawa Barat atau pejabat yang berwenang.
·         Pengunjng hanya diperbolehkan berada dalam blok pemanfaatan, obyek daya tarik wisata dan jalur – jalur wisata yang telah jelas ditentukan.
·         Tidak merusak, mengganggu dan membawa flora dan fauna yang berada dalam kawasan Taman Wisata Alam.
·         Tidak diperbolehkan membawa cat, phylox, spidol, dll untuk mencoret – coret di dalam kawasan taman wisata alam.
Dilarang membawa senjata api, senjata tajam, narkoba, serta melakukan tindakan kriminal dan vandalisme.
Read more ...
Wednesday, February 12, 2014

Game Online Terbaru

Yuk Bermain



Read more ...

Museum Dirgantara



Di museum ini, kita bisa melakukan perjalanan melewati relung masa lalu dengan meliha koleksi peninggalan sejarah perjuangan TNI AU. Dengan jumlah koleksi hampir mendekati angka 10000 kita bisa merasakan nafas perjuangan para pendiri TNI AU melalui dokumentasi berupa foto, prasasti, patung founding fathers TNI AU, model pakaian dinas serta tidak ketinggalan pula wahana diorama.  Museum ini juga memiliki koleksi peralatan perjuangan mulai dari beragam jenis Alutsita (Alat Utama Sistem Senjata), hingga teknologi informasi (radio pemancar dan radar).  Untuk memudahkan pengunjung dalam  melihat koleksi Museum Dirgantara ini, pihak pengelola membagi tujuh ruangan yang berbeda, antara lain Ruang Utama, Ruang Kronologi I dan II, Ruang Alutsista, Ruang Paskhas, Ruang Diorama dan Ruang Minat Dirgantara.
Museum Perjuangan TNI AU adalah cikal bakal dari Museum Dirgantara Mandala yang pertama kalinya diresmikan oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana Roesmin Noerjadin, pada tanggal 4 April 1969 di Markas Komando Udara V Tanah Abang Bukit Jakarta.  Perpindahan museum dari Jakarta menuju Yogyakarta didasarkan pada faktor sejarah perjuangan kota Yogyakarta pada periode 1945-1949 sebagai pusat latihan bagi Taruna Akademi Udara. Museum Dirgantara Mandala adalah gabungan dari Museum Perjuangan TNI AU dengan Musem Ksatrian yang sudah ada di Yogyakarta. Peresmian kedua museum ini dilakukan oleh Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi menjadi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala pada tanggal 29 Juli 1978 yang bertepatan dengan peringatan Hari Bhakti TNI AU. Perpindahan museum dari Jakarta ke Yogyakarta masih menyisakan permasalahan tempat untuk menyimpan koleksi Alutsista yang ada, maka Museum Dirgantara Mandala berpindah untuk ketiga kalinya yaitu di gudang bekas pabrik gula di Wonocatur di kawasan Landasan Udara Adisutjipto. Gedung museum baru itu kemudian diresmikan pada tanggal 29 Juli 1984 oleh oleh Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Sukardi.

 Memasuki kawasan Museum Dirgantara, para pengunjung akan mendapati sambutan beberapa pesawat tempur dan cargo yang dipajang di halaman museum. Pesawat tempur tipe A4-E Skyhawk menjadi salah satu dari tim penyambutan para pengunjung yang dipajang di muka gedung museum.
Setelah memasuki ruang utama, para pengunjung akan disambut oleh empat patung tokoh perintis TNI-AU, yaitu Marsekal Muda Anumerta Agustinus Adisutjipto, Marsekal Muda Anumerta Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, Marsekal Muda Anumerta Abdul Halim Perdanakusuma, dan Marsekal Muda Anumerta Iswahjudi.

         Sebagai menu pembuka kunjungan, para pengunjung pertama kalinya memasuki Ruang Kronologi I. Di ruangan ini pengungjung akan mendapatkan informasi sejarah awal pembentukan angkatan udara di Indonesia. Berbagai peristiwa terdokumentasi di ruang ini, Penerbangan pertama pesawat merah putih pada 27 Oktober 1945 sebagai serangan balasan terhadap Belanda, berdirinya Sekolah Penerbangan Pertama di Maguwo pada 07 November 1945 yang dipimpin oleh Adisutjipto, berdirinya TRI Angkatan Udara pada 9 April 1946. Masih dalam satu ruangan yang sama juga dipamerkan berbagai peralatan radio dan foto penumpasan berbagai pemberontakan di tanah air, seperti pemberontakan DI/TII, Penumpasan G 30 S/PKI, serta Operasi Seroja. Pada ruangan selanjutnya, dipajang berbagai jenis pakaian dinas yang biasa digunakan oleh para personel TNI-AU, meliputi pakaian tempur, pakaian dinas sehari-hari, hingga pakaian untuk tugas penerbangan.

         Memasuki ruangan dengan rancang bangun hangar pesawat, para pengunjung disuguhkan dengan koleksi  Alutsista atau Alat Utama Sistem Senjata yang pernah digunakan oleh TNI-AU. Dari pesawat tempur pesawat tempur dan pesawat angkut, model mesin-mesin pesawat, radar pemantau wilayah udara, serta senjata jarak jauh seperti rudal. Berbagai macam koleksi pesawat yang diproduksi dari berbagai negara mulai dari pesawat buatan Amerika, Eropa hingga buatan dalam negeri.  Dari berbagai koleksi yang dipamerkan terdapat salah satu jenis pesawat tempur seri P-51 Mustang buatan Amerika Serikat. Pesawat ini memiliki sejarah panjang di dunia kedirgantaraan di Indonesia. Digunakan dalam berbagai operasi menjaga integrasi negara dalam penumpasan pemberontakan DI/TII, Permesta, Operasi Trikora dan Dwikora serta penumpasan G 30 S/PKI. Pesawat lainnya yang tak kalah menarik adalah pesawat buatan Inggris, namanya Vampire tipe DH-115. Pesawat ini merupakan pesawat jet pertama yang diterbangkan di Indonesia pada tahun 1956 oleh Letnan Udara I Leo Wattimena.
                Salah satu koleksi yang sangat penting dalam sejarah cikal bakal TNI AU adalah replika pesawat Dakota C-47 dengan nomor seri VT-CLA yang ditembak jatuh oleh Belanda di daerah Ngoto, Bangunharjo, Sewon Bantul pada tanggal 29 Juli 1947. Jatuhnya pesawat tersebut menewaskan para pionir Angkatan Udara, antara lain  Komodor Muda Udara Adisutjipto, Komodor Muda Udara Prof. Dr. Abdulrahman Saleh, serta Opsir Muda Udara I Adisumarmo Wirjokoesoemo.Museum ini buka tiap hari Minggu hingga Kamis pukul 08.00 - 13.00 WIB dan hari Jumat-Sabtu pukul 08.00-12.00 WIB. Sedangkan pada hari Senin dan libur nasional tutup
Read more ...
Tuesday, February 11, 2014





Read more ...

Pujangga X 5

"Aku Bicara Perihal Cinta"

Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.

Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia
kan menyalibmu.

Sebagaimana dia ada untuk pertumbuhanmu,
demikian pula dia ada untuk pemangkasanmu.
Sebagaimana dia mendaki kepuncakmu,
dan membelai mesra ranting-rantingmu nan paling lembut yang bergetar dalam cahaya matahari.

Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu,
dan mengguncang-guncangnya di dalam cengkeraman mereka kepada kami.
Laksana ikatan-ikatan dia menghimpun engkau pada dirinya sendiri.
Dia menebah engkau hingga engkau telanjang.
Dia mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu.
Dia menggosok-gosokkan engkau sampai putih bersih.
Dia merembas engkau hingga kau menjadi liar;
Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api sucinya.
Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus Tuhan.
Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta,
supaya bisa kaupahami rahasia hatimu,
dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping hati Kehidupan.

Namun pabila dalam ketakutanmu,
kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.
Maka lebih baiklah bagimu,
kalau kaututupi ketelanjanganmu,
dan menyingkir dari lantai-penebah cinta.
Memasuki dunia tanpa musim tempat kaudapat tertawa,
tapi tak seluruh gelak tawamu,
dan menangis,
tapi tak sehabis semua airmatamu.

Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri,
dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tiada memiliki,
pun tiada ingin dimiliki;
Karena cinta telah cukup bagi cinta.

Pabila kau mencintai kau takkan berkata,
TUHAN ada di dalam hatiku,
tapi sebaliknya, “Aku berada di dalam hati TUHAN”.
Dan jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta,
sebab cinta,
pabila dia menilaimu memang pantas,
mengarahkan jalanmu.

Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya.
Namun pabila kau mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan,
biarlah ini menjadi aneka keinginanmu:
Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali,
yang menyanyikan melodinya bagai sang malam.

Mengenali penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh.
Merasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tenung cinta,
Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira.
Terjaga di kala fajar dengan hati seringan awan,
dan mensyukuri hari haru penuh cahaya kasih,
Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap,
Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur,
Dan lalu tertidur dengan doa bagi kekasih di dalam hatimu,
dan sebuah gita puji pada bibirmu

Read more ...

Taman Pintar Yogyakarta





Taman Pintar Yogyakarta adalah wahana wisata yang terdapat di pusat Kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Panembahan Senopati No. 1-3, Yogyakarta, di kawasan Benteng Vredeburg. Taman ini memadukan tempat wisata rekreasi maupun edukasi dalam satu lokasi. Taman Pintar memiliki arena bermain sekaligus sarana edukasi yang terbagi dalam beberapa zona. Akses langsung kepada pusat buku eks Shopping Centre juga menambah nilai lebih Taman Pintar. Tempat rekreasi ini sangat baik untuk anak-anak pada masa perkembangan.
Beberapa tahun ini Taman Pintar menjadi alternatif tempat berwisata bagi masyarakat Yogyakarta maupun luar kota.
Taman ini, khususnya pada wahana pendidikan anak usia dini dilengkapi dengan teknologi interaktif digital serta pemetaan video yang akan memacu imajinasi anak serta ketertarikan mereka terhadap teknologi. Pada saat ini ada 35 zona dan 3.500 alat peraga permainan yang edukatif.
Sejarah
Sejak terjadinya ledakan perkembangan sains sekitar tahun 90-an, terutama Teknologi Informasi, pada gilirannya telah menghantarkan peradaban manusia menuju era tanpa batas. Perkembangan sains ini adalah sesuatu yang patut disyukuri dan tentunya menjanjikan kemudahan-kemudahan bagi perbaikan kualitas hidup manusia.
Menghadapi realitas perkembangan dunia semacam itu, dan wujud kepedulian terhadap pendidikan, maka Pemerintah Kota Yogyakarta menggagas sebuah ide untuk Pembangunan "Taman Pintar". Disebut "Taman Pintar", karena di kawasan ini nantinya para siswa, mulai pra sekolah sampai sekolah menengah bisa dengan leluasa memperdalam pemahaman soal materi-materi pelajaran yang telah diterima di sekolah dan sekaligus berekreasi. Dengan Target Pembangunan Taman Pintar adalah memperkenalkan science kepada siswa mulai dari dini, harapan lebih luas kreatifitas anak didik terus diasah, sehingga bangsa Indonesia tidak hanya menjadi sasaran eksploitasi pasar teknologi belaka, tetapi juga berusaha untuk dapat menciptakan teknologi sendiri.


Bangunan Taman Pintar ini dibangun di eks kawasan Shopping Center, dengan pertimbangan tetap adanya keterkaitan yang erat antara Taman Pintar dengan fungsi dan kegiatan bangunan yang ada di sekitarnya, seperti Taman Budaya, Benteng Vredeburg, Societiet Militer dan Gedung Agung. Relokasi area mulai dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan dengan tahapan
·         Pembangunan Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD Barat serta PAUD Timur, yang diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20 Mei 2006 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo.
·         Pembangunan Tahap II adalah Gedung Oval lantai I dan II serta Gedung Kotak lantai I, yang diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni 2007 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo, bersama Menristek, Kusmayanto Kadiman, serta dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
·         Pembangunan Tahap III adalah Gedung Kotak lantai II dan III, Tapak Presiden dan Gedung Memorabilia.
                 Dengan selesainya tahapan pembangunan, Grand Opening Taman Pintar dilaksanakan  
                pada tanggal 16 Desember 2008 yang diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang 
               Yudhoyono.
Read more ...