Pada jaman
kerajaan Kederi dipimpin oleh Prabu Aji Pramoso. Ada seorang resi yang terkenal
sakti. Namanya Resi Karno. Kabar kesaktian sang Resi sampai kepada Prabu Aji
Pramono. Sang Prabu iri dengan kesaktian Resi Kano. Dia khawatir jika ada orang
yang melampaui kesaktiaannya akan membuat wibawanya turun di mata rakyat
Kediri.
Lalu dicari
cara untuk mengusir resi tersebut dari wilayah Kediri atau membunuhnya. Sebelum
pengusiran dilaksanakan oleh raja,Sang Resi sudah mendengar.
Secara
diam-diam sang resi Kano meninggalkan Kediri. Berita kepergian Resi Kano
didengar Prabu Aji Pramoso. Sang Prabu semakin murka. Lalu ia menyuruh para
pengawal yang sakti untuk menemaninya memburu Resi Kano. Perjalanan Resi Kano
sampai di pantai selatan Pulau Jawa,dekat daerah Cilacap.
Resi Kano
mencaritempat yang sunyi dan sulit ditempuh manusia untuk bertapa. Dia memohon
kepada Yang Maha Kuasa akan nasib dirinya yang diburu-buru oleh Prabu Aji
Pramoso. Tak lama kemudian Prabu Aji Pramoso dan pengawalnya yang gigih sampai
ditempat itu.
Resi Kano
dapat ditemukan ditempat persembunyiannya. Sewaktu Resi Kano sedang bersemedi
dia Dibunuh oleh Prabu Aji Pramoso sendiri. Anehnya raga sang resi juga lenyap
dari pandangan mata. Bersama lenyapnya raga Sang Resi terdengar suara gemuruh dan
angin rebut yang menakutkan.
Prabu Aji
Pramoso berusaha mengatasi ketakutannya dengan mantera-mantera saktinya. Setelah
suara gemuruh reda, munculah seekor ular naga raksasa. Ular itu mendesis-desis
seolah-olah akan memangsa Prabu aji Pramoso. Karena kehebatan dan kedahsyatan
ular tersebut, maka ombak dipantai cilacap semakin tinggi dan menakutkan.
Melihat ular yang mengerikan itu Pramu Aji Pramoso segera melepas panah
saktinya. Panah tepat mengenai ular itu dan matilah ular raksasa iyu.bersama
dengan matinya ular raksasa itu,tiba-tiba dari arah timur muncul seorang putri
yang cantik. Putri itu memanggil-manggil Prabu Aji Pramoso. “ Wahai sang
raja,berkat jasamu aku tlah kembali menjadi manusia biasa. Namaku Dewi
Wasowati. Sebagai balas jasaku akan kupersembahkan kepadamu sebuah cangkok
kembang wijaya kusuma. Bunga ini tidak akan paduka dapatkan dalam alam biasa.
Siapa yang bias memiliki Cangkok Wijaya Kusuma dia akan menurunkan raja-raja
yang berkuasa di pulau jawa”.
Mendengar
keterangan Dewi Wasowati,prabu Aji Pamoso sangat gembira. Dengan kesaktiannya
dia mengayuh dayung untuk menemui Dewi wasowati yang berada disebuah pulau
kecil.
Ketika Dewi
Wasowati menyerahkan Wijaya Kusuma ia berkata : “ Hendaknya Sang b Prabu
menjadi saksi,penggunungan karang ini saya beri nama Nusa Kambangan. Sebab aku
menyerahkan Kembang Wijaya Kusuma diatas karang ini..”
Setelah
menyerahkan Kembang Wijaya Kusuma,Dewi Wasowati lenyap dari pandangan mata.
Sang Prabu segera kembali keperahu kecil untuk kembali kepantai Cilacap. Karena
gugup dan kurang berhati-hati Cangkok Wijaya Kusuma yang digenggamnya jatuh
ditengah samodra. Dia sadar setelah sampai di antai. Sang Prabu menyesali
nasibnya. Tidak berhasil membawa Kembang Cangkok Wijaya Kusuma menuju Kediri.